materi panduan irene donat lengkap bagian 1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sang
pencipta bumi beserta isinya, karena rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan buku panduan yang berjudul“Simulator Risiko Karies (Donut Irene)“.
Dalam menyelesaikan tugas pembuatan buku panduan ini perlu diakui, kami menemukan berbagai kendala dalam berbagai bentuk. Namun karena niatlah sehingga semua kendala yang
kami hadapi dapat terselesaikan. Buku panduan ini tidak terlepas dari kekurangan dan masih sangat jauh dari kesempurnaan mengingat kami yang masih dalam tahap belajar.
Sehingga kritik dan saran yang
membangun sangat kami
harapkan untuk lebih baik lagi dalam pembuatan buku panduan
yang akan datang. Terlepas dari semua kekurangan yang
ada, kami berharap buku panduan ini bermanfaat bagi kami selaku penulis khususnya dan bagi kita semua pada umumnya.
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................................ i
Kata Pengantar....................................................................................................................... 1
Daftar isi................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 3
1.1 Latar belakang..................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................... 5
1.3 Pertanyaan Penelitian.......................................................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................................................. 5
1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................... 7
2.1 Definisi Karies Ggi.............................................................................................................. 7
2. 2 Penyebab Karies Gigi......................................................................................................... 7
2. 3 Proses Terjadinya Karies Gigi............................................................................................ 9
2. 4 Pencegahan karies.............................................................................................................. 10
2. 5 Resiko Karies .................................................................................................................... 11
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................... 12
3.1
Kalsifikasi Irene Donat....................................................................................................... 12
3.2 Langkah-langkah Menggunakan Aplikasi Irene Donut...................................................... 12
BAB IV PENUTUP................................................................................................................ 30
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 30
3.2 Saran.................................................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan
salah satu kesehatan yang sangat penting dan memiliki peranan yang besar dalam
kehidupan manusia, terutama dalam proses pencernaan makanan. Untuk itu perlu
dilakukan pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut pada anak karena pada masa anak-anak merupakan usia yang sangat
rentan terhadap penyakit gigi dan mulut.
Banyaknya penyakit gigi dan mulut pada
anak-anak disebabkan
oleh kurangnya kesadaran orang tua dalam menjaga
kebersihan mulut dan gigi pada anaknya. Kemudian kebiasaan buruk pada anak- anak juga dapat
mempengaruhi kesehatan gigi dan mulutnya seperti kebiasaan munum susu
botol sambil tidur dan malas untuk
menggosok gigi. Tentu hal tersebut dapat
menyebabkan penyakit gigi dan mulut seperti penyakit karies (lubang gigi).
Karies
adalah suatu penyakit infeksi yang dihasilkan dari interaksi bakteri. Karies
gigi terjadi karena proses demineralisasi dari interaksi bakteri pada permukaan
gigi. Bakteri bersifat asam sehingga dalam periode waktu tertentu, asam akan
merusak email gigi dan menyebabkan gigi menjadi berlubang.
Hasil
Riskesdas 2013 (Supariani, 2016)
melaporkan bahwa prevalensi karies gigi di Bali adalah sebesar 24,0
dengan penjabaran prevalensi karies untuk kelompok usia 12 tahun sebesar 22,1%
dengan Decay, Missing, Filling Tooth (DMF-T) 0,55, kelompok usia 35-44 tahun
prevalensi karies gigi mencapai 26,9% dengan DMF-T 4,56.
Sedangkan Hasil Riskesdas 2018 juga menunjukkan bahwa
rata-rata anak-anak usia 5-6 tahun mengalami
lubang pada delapan giginya. Ini berarti hanya tujuh persen anak di Indonesia
yang bebas dari masalah karies gigi. Disamping itu, jumlah
populasi anak sekolah umur 6-12 tahun mencapai 40%-50% dari komunitas umum,
sehingga upaya penyuluhan kesehatan pada sasaran anak sekolah merupakan
prioritas pertama dan utama.
Selanjutnya perawatan gigi pada
anak harus dilakukan sedini mungkin karena sangat berpengaruh terhadap
kesehatan, terutama kesehatan gigi susu mempunyai pengaruh yang cukup besar
terhadap pertumbuhan gigi tetap dan kondisi ini dapat berpengaruh pada derajat
kesehatan mereka dalam proses tumbuh kembang bahkan masa depan mereka.
Untuk mengetahui kemungkinan terjadinya gigi
berlubang yang baru pada anak adalah diadakan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
menggunakan aplikasi Irene Donat. Software
(perangkat lunak/program) komputer Irene’s Donut merupakan software baru yang
dibuat berdasarkan penelitian Disertasi S3 Dr. Drg. Irene Adyatmaka yang
melibatkan 2.568 murid TK dan orang tuanya.
Pengembangan
dari Disertasi yang berjudul “Simulator Risiko Karies Gigi untuk Anak
Prasekolah” ini mendapat dukungan penuh dari : FKG Universitas Indonesia,
CHAMPS FKM UI, dikti DEPDIKNAS, yanmed DEPKES, BPK PENABUR Jakarta, PARTNERSIS,
dan GC Asia Dental Pte Ltd. Adapun programmer dari software Irene’s Donut
adalah Brigitta Witjara, S. Kom. MM., dengan kontributor drg. Andreas
Adyatmaka, msc., Dr. Adang Bachtiar, MPH. Scd., dan Dr. Drg. Henry Setyawan,
MS. Sedangkan untuk koleksi gambar gigi adalah dr. Drg. Irene Adyatmaka.
Software komputer Irene’s Donut yang telah
diterapkan di BPK PENABUR Jakarta ini memberdayakan peran orang tua dalam
mencegah risiko gigi berlubang pada anak. Dalam software, ditampilkan 15
pertanyaan faktor risiko gigi berlubang pada anak yang akan dijawab orang tua.
Dari hasil jawaban, maka akan keluar perkiraan besarnya risiko gigi berlubang
pada anak itu.
TK
Tunas Purwanida 2 di kecamatan Ilir Barat Kota Palembang, ditemukan beberapa
hal menarik yang berkaitan dengan kebiasaan anak dan perilaku orang tua
terhadap anaknya. Anak-anak di TK Tunas Purwanida 2 masih senang minum susu
botol dan minum softdrink. Kemudian kebanyakan dari orang tua mereka kurang
memahami akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan
mulut pada anak mereka.
Melalui aplikasi irene dinat ini,orang tua pun menjadi tahu bahwa perlakuan tertentu pada anak mereka akan
menyebabkan besarnya risiko gigi berlubang pada anak. Kemudian orang tua
diminta berkomitmen hal-hal apa yang akan dilakukan agar mencegah gigi
berlubang pada anak di masa yang akan datang. Hasilnya, dari software akan
keluar secara otomatis perkiraan baru risiko gigi berlubang pada anak dan
hal-hal apa yang harus dilakukan orang tua. Nasihat dan terapinya akan berbeda
untuk setiap orang tua dan anak.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut: Bagaimana efektifitas irene donat dalam mengukur resiko karies anak di
TK Tunas Purwanida 2.
1.3. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana
tingkat kebersihan gigi dan mulut dan kejadian karies pada gigi anak di TK
Tunas Purwanida 2?
2.
Apakah faktor
penyebab utama risiko terjadinya karies baru di TK Purwanida 2?
3. Apakah irene donat efektif digunakan untuk mengukur
terjadinya resiko karies baru di TK Tunas Purwanida 2?
1.4 Tujuan
Penelitian
1.4.1
Tujuan Umum
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efektifitas irene donat dalam mengukur resiko karies anak di TK Tunas Purwanida
2.
1.4.2
Tujuan Khusus
Secara khusus, penelitian ini bertujuan sebagai
berikut:
1.
Untuk mengetahui
tingkat tingkat
kebersihan gigi dan mulut dan kejadian karies pada gigi anak di TK Tunas
Purwanida 2
2.
Untuk Mengetahui faktor penyebab utama risiko terjadinya karies baru di TK Purwanida 2
3.
Untuk mengetahui
efektifitas irene donat dalam mengukur terjadinya risiko karies baru di TK
Tunas Purwanida 2.
1.5 Manfaat
Penelitian
1.5.1
Manfaat Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan media menuangkan ide
berdasarkan teori yang didapat di perguruan tinggi, serta kesempatan untuk membuktikan secara langsung
ide tersebut dalam sebuah penelitian. Selain itu, penelitian ini juga dapat
menambah pengetahuan dalam bidang kesehatan terutama ilmu penyakit gigi dan
mulut yang dapat dijadikan bekal ketika terjun di masyarakat.
1.5.2
Manfaat untuk TK
Sebagai bahan informasi terhadap resiko terjadinya
karies gigi di TK Tunas Purwanida 2 Kota Palembang sehingga bagi populasi
berisiko tinggi dilakukan pendekatan yang tepat, karies gigi dapat dikontrol
dan segera dicegah.
1.5.3
Manfaat Untuk Pelayanan kesehatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
pertimbangan bagi instansi kesehatan dalam memberikan edukasi untuk peningkatan
mutu pelayanan kesehatan dan pencegahan terjadinya karies anak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Karies
Karies
adalah suatu penyakit infeksi yang dihasilkan dari interaksi bakteri. Karies
gigi terjadi karena proses demineralisasi dari interaksi bakteri pada permukaan
gigi. Bakteri bersifat asam sehingga dalam periode waktu tertentu, asam akan
merusak email gigi dan menyebabkan gigi menjadi berlubang (Mustika, 2014).
2.2 Penyebab
Karies Gigi
Penyebab terjadinya karies gigi disebabkan oleh dua
faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Menurut (Putri, 2010) faktor
internal merupakan faktor langsung yang meliputi host( gigi), mikroorganisme
plak, diet sukrosa, dan waktu. Faktor eksternal merupakan faktor dari luar yang
meliputi umur, pengetahuan, kebiasaan diet makanan, asupan flour dan penyakit
umum.
2.2.1 Faktor
Internal
Proses
terjadinya karies pada gigi melibatkan beberapa faktor yang tidak berdiri
sendiri tetapi saling bekerjasama. Ada 4 faktor penting yang saling berinteraksi dalam pernbentukan kariesgigi, yaitu:
·
Gigi(Host)
Morfologi setiap gigi manusia berbeda-beda, permukaan
oklusal gigi memiliki lekuk dan fisur yang bermacam-macam dengan kedalaman yang
berbeda pula. Gigi dengan lekukan yang dalam merupakan daerah yang sulit
dibersihkan dari sisasisa makanan yang melekat sehingga plak akan mudah
berkembang dan dapat menyebabkan terjadinya kariesgigi.
Karies gigi sering terjadi pada permukaan gigi yang
spesifik baik pada gigi susu maupungigi permanen. Gigi susu akan mudah
mengalami karies pada permukaan yang halus sedangkan karies pada gigi permanen ditemukan dipermukaan pit dan fisur (Ramayanti, 2013).
·
Mikroorganisme
Mikroorganisme sangat berperan
menyebabkan karies. Streptococcus mutcins dan Lactobacillus merupakan 2 dari
500 bakteri yang terdapat pada plak gigi dan merupakan bakteri utama penyebab
terjadinya karies. Plak adalah suatu massa padat yang merupakan kumpulan
bakteri yang tidak terkalsifikasi, melekat erat pada permukaan gigi, tahan
terhadap pelepasan dengan berkumur atau gerakan fisiologis jaringan lunak.'
Plak akan terbentuk pada semua permukaan
gigi dan tambalan, perkembangannya paling baik pada daerah yang sulit untuk
dibersihkan, seperti daerah tepi gingival, pada permukaan proksimal, dan di
dalam fisur. Bakteri yang kariogenik tersebut akan memfermentasi sukrosa
menjadi asam laktat yang sangat kuat sehingga mampu menyebabkan demineralisasi.
·
Diet sukrosa
Peran
makanan dalam menyebabkan karies bersifat lokal, derajat kariogenik makanan
tergantung dari komponennya. Sisa-sisa makanan dalam mulut (karbohidrat)
merupakan substrat yag difermentasikan oleh bakteri untuk mendapatkan energi.
Sukrosa dan gluosa di metabolismekan sedemikian rupa sehingga terbentuk
polisakarida intrasel danekstrasel sehingga bakteri melekat pada permukaan
gigi.
Selain
itu sukrosa juga menyediakan cadangan energi bagi metabolisme kariogenik.
Sukrosa oleh bakteri kariogenik dipecah menjadi glukosa dan fruktosa, lebih
lanjut glukosa ini dimetabolismekan menjadi asam laktat, asam format, asam
sitrat dan dekstran.
·
Waktu
Karies merupakan penyakit yang
berkembangnya lambat dan keaktifannya berjalan bertahap serta merupakan proses
dinamis yang ditandai oleh periode demineralisasi dan remineralisasi. Kecepatan
karies anak-anak lebih tinggi dibandingkan dengan kecepatan kerusakan
gigiorangdewasa.
2.2.2
Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor dari luar yang meliputi
umur, pengetahuan, kebiasaan diet makanan, Asupan flour, saliva, sosial ekonomi
dan penyakit umum.
2.2.2.1
Umur
Pada usia prasekolah umumnya
anak menyukai makanan manis. Kebiasaan ini terbentuk karena pengetahuan para
ibu mengenai diet yang baik bagi anak masih tergolong rendah, sehingga mereka
telah memperkenalkan makanan manis kepada anak sejak balita. Anak menjadi
terbiasa mengkonsumsi makanan manis tersebut dan kebiasaan itu akan berlanjut
sampai mereka dewasa (Rimm dalam
Mustika, 2014).
2.2.2.2 Pengetahuan
Rendahnya
pengetahuan orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut yang masih mengabaikan
pertumbuhan dan pemeliharaan gigi anaknya pada saat pertumbuhan gigi sulung
merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya karies, sehingga diharapkan
orang tua ikut berperan mengawasi kebersihan gigi dan mulut anak mereka dengan
cara mengajarkan cara perawatannya.
2.2.2.3
Kebiasaan Diet Makanan
Karbohidrat adalah bahan yang
sangat kariogenik. Gula yang terolah seperti glukosa dan terutama sekali
sukrosa sangat efektif menimbulkan karies karena akan menyebabkan turunnya pH saliva secara drastis
dan akan memudahkan terjadinya demineralisasi (Ramayanti, 2013). Semakin banyak makanan manis yang anak
konsumsi, semakin tinggi resiko anak.
2.2.2.4 Asupan
Flour
Fluoride dalam jumlah kecil dapat meningkatkan ketahanan
struktur gigi terhadap demineralisasi dan hal tersebut sangatlah penting,
terutama dalam pencegahan karies (putri, 2010).
2.2.2.5 Saliva
Saliva berperan penting dalam proses karies. Fungsi
saliva yang adekuat penting dalam pertahanan melawan serangan karies. Mekanisme
fungsi perlindungan saliva, meliputi: (1) aksi pembersihan bakteri; (2) aksi
buffer; (3) aksi antimikroba; (4) remineralisasi (Putri,2010).
2.2.2.6 Sosial
Ekonomi
Status
sosial ekonomi yang rendahdiukur berdasarkan pendidikan dan pendapatan dan
telah diasosiasikan dengan kurangnya konsumsi serat pada individu yang tinggal
di daerah rumah tangga sosial-ekonomi rendah.
2.3 Proses
Terjadinya karies
Frekuensi makan dengan karbohidrat jenis sukrosa secara
berulang-ulang akan menyebakan PH saliva menjadi turun (asam) sehingga
terjadinya demineralisasi yang menyebabkan hilangnya ion-ion mineral secara
kronis dan terus menerus dari permukaan email pada mahkota atau permukaan akar
gigi yang disebabkan oleh bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya.
Kerusakan ini pada awalnya hanya terlihat secara mikroskopis tetapi
lama-kelamaan akan terlihat pada email berupa lesi bercak purih (white spot
lession) atau melunaknya semen pada akar gigi (Deynilisa, 2015).
2.4 Pencegahan
karies
Pencegahan
karies gigi dapat dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap pencegahan primer,
sekunder dan tersier. Pencegahan primer bertujuan untuk rnencegah terjadinya
penyakit dan mempertahankan keseimbangan fisiologis. Pencegahan sekunder
bertujuan untuk mendeteksi karies secara dim dan intervensi untuk rnencegah
berlanjutnya penyakit.
Pencegahan tersier ditujukan untuk rnencegah meluasnya penyakit yang akan menyebabkan
hilangnya fungsi pengunyahan dan gigi.
a. Pencegahan
primer
Pencegahan primer dapat dilakukan dengan berbagai cara,yaitu :
I. Modifikasi
diet
modifikasi diet melalui berbagai
cara,yaitu:
·
Memperbanyak memakan makanan kariostatik seperti
lemak,proteindan fluor
Lemak dapat meningkatkan pH saliva
setelah mengkonsumsi karbohidrat. Lemak harus dikonsumsi sebelum memakan
makanan yang manis. Proteinmeningkatkanurea saliva yang dapat menetralisir
asam.
·
Mengganti gula Gulasintetik sepertisaccharine
dan aspartam serta gula alkohol banyak digunakan pada makanan untuk mengurangi
karies. Gula sintetik dan gula alkohol bersifat noncariogenic. Contoh dari gula
alkohol adalah xylitol, sorbitoldanmaltitol.
II. Pemakaian fluor
Fluor berfungsi menghambat enzim pembentukan asam
oleh bakteri, menghambat kerusakan email lebih lanjut, serta membantu
remineralisasi pada lesi awal karies. Fluor dapat diberikan dalam bentuk
fluoridasi air minum, pasta gigi,obat kumur,dan tablet fluor.
III. Pit
dan fissure sealant
Pit danfissure sealant yaitu penutupan pit dan
fissure yang dalam yang beresiko terhadap karies.
IV. Pengendalian
plak
Pengendalian plak dapat dilakukan dengan tindakan
secara mekanis yaitu dengan penyikatan gigi dan penggunaan alat-alat bantu lain
seperti benang gigi, tusuk gigi dan sikat interdental serta tindakan secara
kimiawi yaitu dengan menggunakan antibiotik dan senyawa-senyawa antibakteri
lain selainantibiotik.
b.
Tahap pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan
pengobatan dan perawatan gigi dan mulut serta penambalan pada gigi berlubang.
c.
Tahap pencegahan tersier
Pencegahan tersier dilakukan dengan cara perawatan
pulpa (akar gigi) atau melakukan pencabutan gigi.
2.5
Resiko Karies
Resiko Karies adalah peluang seseorang untuk
mengalami beberapa lesi karies selama kurun waktu tertentu. Manfaat dilakukan
pemeriksaan faktor resiko karies adalah bahwa tindakan pencegahan dapat
ditujukan laangsung kepada orang yang mempunyai resiko tinggi terhadap karies.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kalsifikasi Irene Donat
Irene’s Donuts
merupakan program interaktif dalam bentuk program komputer/ versi manual yang
memberikan pemahaman tentang faktor risiko karies sejak dini sehingga
pencegahan lebih awal penting dilakukan melalui peran serta orang tua.
Dengan
mengisi faktor-faktor risiko terkait perilaku anak, kondisi kesehatan gigi
anak, kondisi/lingkungan ibu dan anak, pengetahuan, sikap dan perilaku ibu
(orang tua anak), maka program akan menampilkan gambaran besar risiko anak
terhadap kemungkinan karies gigi. Program juga akan menawarkan “menu” apa yang
dapat dilakukan orang tua anak/anak untuk mengurangi risiko karies, dan dapat
dibawa sebagai pegangan untuk tindak lanjut dirumah.
3.2 Langkah-langkah Menggunakan Aplikasi Irene Donut
3.2.1. Menyiapkan Instrumen Simulator Risiko Karies:
1) Flipchart Simulator
Risiko Karies “Donut Irene” versi manual / versi Komputer.
2) Formulir / status pemeriksaan kesehatan
gigi anak.
3) Lembar kerja / rapor gigi.
4) Set pemeriksaan pH biofilm.
5) Basic Instrument
3.2.2 Menyiapkan
Simulator Risiko Karies Dan Posisi Operator.
1) Siapkan Instrumen
simulator risiko karies / alat tulis.
2) Ibu dan anak serta
operator duduk menghadap komputer / flipchart.
3) Jalankan program dan
lakukan seperti yang diminta program dengan mengisi data yang diperlukan.
Isi data pemeriksa
dan nama sekolah yang akan di periksa
4) Mengisi identitas
pasien
·Menanyakan nama orang
tua anak
·Menanyakan nama anak
·Mengisi kelas anak
Halo, saya boleh minta aplikasi simulator karies irene donut? karena saya download dari website irenedonut.com dan aplikasi android tidak bisa dibuka, terima kasih
BalasHapusassalamualaikum, boleh saya minta aplikasinya? saya menggunakan word 2010. terimakasih.
Hapuskalau tidak keberatan tolong hub sy di email icaa01.rtd at gmail dot com. terimakasih
Hapussiang, boleh saya minta aplikasi simulator karies donut irene? sudah saya search ga dapat. trims
BalasHapus