makalahperkembanganmediakomunikasiterbaik

Pendahuluan
A. Latar  Belakang
                Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat kognitif, psikomotor maupun afektif.
            Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seiring dengan perkembangan manusia. Perkembangan itu menyebabkan perubahan yang berarti bagi manusia. Media dijadikan sebagai wadah pembelajaran. Media telah menjadi suatu kebutuhan pokok (primer) bagi manusia. Media elektronik dalam perkembangannya bermetamorfosis ke dalam dunia maya.
            Proses belajar mengajar suatu proses komunikasi. Berkomunikasi merupakan kegiatan manusia sesuai dengan nalurinya. Naluri yang selalu ingin berhubungan satu sama lain. Adanya naluri tersebut, komunikasi dapat dikatakan bagian hakiki dari hidup manusia.Komunikasi mengandung makna menyebarluaskan informasi atau menyampaikan pesan atau dari sumber pesan (komunikan) kepada penerima pesan.
            Untuk itu komunikasi dikait-kaitkan dengan penggunakan media. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses komunikasi dan pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya. Kemajuan teknologi informasi menjadikan manusia dalam berhubungan dengan pihak lain seakan tidak lagi dibatasi oleh waktu dan tempat. Kapanpun dan dimanapun manusia dengan perangkat teknologi tersebut bisa menjalin hubungan, mendapatkan informasi, dan menyebarkan informasi kepada orang lain.
                Menurut Ismail Darimi tahun 2017, dalam komunikasi pembelajaran, media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media, interaksi antara guru dan siswa tidak lagi hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa .
            Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut cyber teaching atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.
            Karena para pengajar kurang memperhatikan komponen-komponen lain yang dapat membantu proses pembelajaran, di antaranya metode mengajar yang digunakan masih monoton, tanpa menggunakan media yang dapat memberikan gambaran lebih konkrit tentang materi yang disampaikan, sehingga seringkali tujuan dari pembelajaran belum bisa tercapai dengan maksimal.
B. Rumusan Masalah
            Bagaimana proses perkembangan media komunikasi pembelajaran?
C. Tujuan penulisan
            Untuk mengetahui proses perkembangan media komunikasi pembelajaran?

Landasan Teori
A.  Perkembangan Media Komunikasi Pembelajaran
            Menurut Nurhayati tahun 2017, pada mulanya media komunikasi hanya dianggap sebagai alat bantu dalam mengajar ( teaching aids). Alat bantu yang digunakan tersebut dapat berupa media visual seperti: gambar, model, obyek-obyek tertentu, yang pada intinya bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
            Menurut Azhar Arsyad tahun 2002, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolog semakin mendorong upaya-upaya pembahruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi falam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat tesebut sesuai perkembangan dan tuntutan zaman.
            Pada pertengan abad ke-20 mulai masuk teknologi audio- visual, sehingga mampu meningkatkan pemahaman siswa menuju ke arah lebih konkrit. Alat inilah selanjutnya dikenal dengan Audio-Vsual Aids (AVA).
            Pada akhir tahun 1950, teori komunikasi mulai mempengaruhi alat bantu audio-visual tersebut, sehingga selain sebagai alat bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak saat itulah alat audio-visual bukan dianggap sebagai alat bantu semata, melainkan juga sebagai penyalur pesan atau media.
            Seiring perjalanan waktu, maka pada kisaran tahun 1960-1965, orang mulai meemperhatikan bahwa siswa sebagai obyek belajar merupakan komponen yang sangat penting dalam proses pembelajaran.
            Menurut Skinner dalam teori tingkah laku ( behaviourism theory) menyatakan bahwa, siswa harus mendapatkan perhatian yang maksimal dalam proses merubah tingkah laku. Mengingat pentingnya perubahan tingkah laku tersebut maka media mulai diamanfaatkan sevara maksimal dalam proses pembelajaran.
            Di samping teori tersebut, pada kisaran tahun 1960-1970, kegiatan pembelajaran mengacu kepada sistem pendekatan, yang selanjutnya juga mengarah kepada pemanfaatan media.

            Menurut Alo Liliweri tahun 1991, untuk lebih jelasnya perkembangan media komunikasi pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut:
a.       Abad Penggunaan Isyarat dan Lambang-lambang
            Masa ini dimulai dengan penggunaan isyrat atau tanda-tanda perlambangan oleh manusia dalam berhubungan dengan masa yang lalu. Sebenarnya penggunaan isyrat atau tanda maupun lambang yang mewakili arti suatu pesan sangat identik dengan demikian yang dilakukan binatang. Pada halnya kemampuan binatang itu lebih terdorong oleh nalurinya daripada otaknya. Gagasan ini yang bakal membenarkan sebutan bahwa manusia itu sebenarnya tidak lain daripada political animal
            Manusia sebenarnya mulai mengenal cara-cara yang sangat sederhana dalam berkomunikasi dengan orang lain. Manusia tidak bisa berbicara karena belum ada pengaturan sistem bunyi, sistem berbahasa yang memberikan lambang sebagai wakil konsep suatu pesan. Manusia dalam berhubungan dengan orang lainnya ( terutama dalam kelompoknya) menggunakan beberapa standar isyrat dan lambang yang telah disepakati untuk kemudian dipertahankan sebagai wahana dalam berkomunikasi.
            Pada masa ini lebuh banyak cara berkomunikasi dilakukan dengan gerakan tangan, volume suara, tanda-tanda lain yang mampu dijadikan alat mempertukarkan informasi yang berkaitan dengan keperluan mereka. Manusia kadang-kadang harus menangis, berteriak, atau menggerakkan tubuh sebagai reaksi terhadap ancaman bahaya.
b.      Abad Berbicara dan Penggunaan Bahasa
            Kira-kira 300.000 tahun sampai 200.000 tahun sebelum Masehi (Bittner, 1986) mulai lahirlah embrio kemampuan untuk berbicara dan berbahasa secara terbata-bata dalam kelompok masyrakat tertentu sehungga manusia disebut dengan homosapiens. Namun demikian kemampuan berbicara satu dengan lainnya dalam sistem bahasa sebenanrnya baru terjadi antara tahun 90.000-40.000 tahun sebelum Masehi. Dan bahasa secara lengkap baru mulai dipergunakan kira-kira 35.000 tahun sebelum Masehi.
            Sejak saat ini sebenarnya telah terjadi perubahan secara menakjubkan yang melanda umat manusia purba yang telah mengenal dan membiasakan diri berbicara dan menggunakan bahasa sebagai media komunikasi dalam suatu lingkungan tertentu (misalnya keluarga inti ataupun marga tertentu). Penggunaan media berbicara dengan berbahasa itu belum diubah dalam bentuk perlambangan bahasa, misalnya huruf yang mewakili suatu konsep bunyi ajaran. Tradisi huruf belum dikenal pada masa awal abad  berbicara dan berbahasa. Jadi prinsip komunikasi melalui ujaran ( oral communication) merupakan satu ciri yang sangat istimewah pada masa ini.
a.       Abad Penggunaan Media Tulisan
            Kira-kira 5000 tahun sebelum Masehi manusia mulai memasuki abad yang mengenal dan menggunakan  media komunikasi tulisan. Menurut Tondowijoyo tahun 1991, dikemukakan bahwa di beberapa tempat terpisah satu dengan yang lain ditemukan tulisan, misalnya Mesir, Mesopotamia, Cina, dam di daerah kediaman suku Maya di Semenanjung Yucantan. Alas tempat penulisan huruf telah menggunakan batu, lempengan tanah, liat, papirus, kulit hewan maupun kulit kayu.
            Ada paling tidak terjadi tiga hal penting pada masa ini. Yaitu, masa penggunaan pesan melalui gambar-gambar yang disebut : pictographics. Kemudian diperkenalkannya sitem bunyi ujaran dan bentuk : phonetic, dan terakhir diperkenalkannya huruf-huruf hiroglif  ( yang terdapat dalam peradaban Mesir Kuno).
            Menurut Ali Muhson tahun 2010, dalam menggunakan media tersebut harus memperhatikan beberapa teknik agar media yang dipergunakan itu dapat dimanfaatkan  dengan maksimal dan tidak menyimpang dari tujuan media tersebut.
            Di pihak yang lain perkembangan kebutuhan ikut memaksa pula perluasan kebutuhan berkomunikasi antar manusia sehingga akhirnya tradisi tulis menulis dipengaruhi oleh beberapa faktor.
1.         Sitem komunikasi
Melalui sistem komunikasi semua orang dapat mengoperkan lambang-lambang dan menyebarkan  pesan-pesan secara tetap. Karena itu pesan-pesan yang ditulispun haruslah teratur dalam jumlah tertentu sehingga lahirlah sistem berikutnya, yaitu sistem produksi pesan.
2.         Sitem produksi pesan
Produksi pesan ini diperlukan untuk mengatur berbagai pesan yang relatip tetap penggunannya dalam jumlah besar misalnya catatan tentang makanan, minuman, pertukaran barang.
3.         Sistem pangawasan sosial
Dengan sisten ini dimaksudkan manusia melakukan pencatatan tentang berbagai peraturan, berbagai pelanggaran serta sanksi-sanksi yang sudah diberikan  sehingga setiap sistem kehiduoan yang mengatur pola hubungan termasuk komunikasi di antara mereka dapat diketahui oleh generasi berikutnya.

a.       Abad penggunaan media cetakan
Jika pada masa sebelumnya selama berjuta-juta tahun komunikasi antar manusia mengandalkan suara (oral communication) lalu kemudian disusul dengan berkomunikasi melalui gambar, huruf-huruf pahatan yang melambangkan satu konsep pesan maka pada abad ini manusia mengenal berbagai cara memperbanyak pesan untuk menjangkau masyarakat yang luas.
Penemuan mesin cetak pertama di kota mainz, jerman oleh Jhon Guttenberg pada tahun 1445 dapat dianggap sebagai awal lahirnya komunikasi massa. Karena dengan tekonologi yang satu ini manusia akhirnya dapat memperbanyak pesannya kepada khalayak luas dengan mengandalkan salah satu sifat komunikasi massa yakni perbanyakan pesan melalui perbanyakan media.
Masa-masa setelah itulah berbagai perkembangan di bidang pencetakan media massa sebagai media untuk berkomunikasi semakin meluas dan bahkan sebagai industri baru di benua Eropa, Inggris dan akhirnya bahkan telah berkembang ke Amerika. Akibat dari perkembangan itu dalam masyarakat telah lahir kelas-kelas sosial. Kelas masyarakat atas sering disebut kelompok elit yang terdiri dari kaum alim ulama, bangsawan.
Perkembangan itu sendiri sangat menarik karena masa-masa itu juga ditentukannya beberapa penunjang demi menyebarluaskan pesan secara efektif dan efisien. Misalnya kereta api , telegrap, telepon, pemotret yang mengubah seluruh mekanisme proses perbanyakan pesan melalui pencetakkan.
Sebagai contoh, hadirnya kereta api memberikan kemungkinan lebih cepatnya pengiriman dan penerimaan hasil cetak seperti buku, surat kabar, majalah kepada khalayak.. Demikian pula penemuan alat pemotret yang dapat memperkuat ekspresi pesan yang diproduksi melalui pencetakan apakah itu buku, surat kabar, majalah karena gambar-gambar itu telah memberikan nuansa tersendiri dari suatu pesan.
Menurut Wilson dalam Alo Liliweri tahun 1991, peradaban komunikasi massa yang pada awalnya benar-benar diarahkan terbatas untuk kaum elit dan menjadi pop pada masyarakat umum serta pengkhususan media untuk khalayak tertentu, atau pengkhususan dari segi perusahaam atau penerbitan buku secara profesional. Media massa yang dimaksudkan adalah buku, pamflet, majalah, surat kabar, warkat pos, radio, televisi, film, rekaman musik, video, poster, bahkan aplikasi variasi  penggunaan komputer, telepon.
Penutup
A. kesimpulan
                Jadi, dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa Media pembelajaran dapat merupakan wahana penyalur pesan dan informasi belajar. Media pembelajaran yang dirancang secara baik akan sangat membantu peserta didik dalam mencerna dan memahami materi pelajaran.
                Penggunaan media pembelajaran ekonomi dapat memperlancar proses pembelajaran dan mengoptimalkan hasil belajar untuk itu sebagai pendidik seyogyanya mampu memilih dan mengembangkan media yang tepat agar proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
            Upaya pemecahan permasalahan pendidikan terutama masalah yang berhubungan dengan kualitas pembelajaran, dapat ditempuh dengan cara penggunaan berbagai sumber belajar dan penggunaan media pembelajaran yang berfungsi sebagai alat bantu dalam meningkatkan kadar hasil belajar peserta didik.
B. Saran          
            Perkembangan media komunikasi pembelajaran diharapkan dapat digunakan peserta didik sebagai sumber belajar mandiri baik di kampus maupun di rumah sehingga terciptanya media komunikasi pembelajaran yang baik dan efisien. Setelah itu, diharapkan juga Dosen atau Pendidik dapat menggunakan media dalam memberikan pembelajaran di kelas, agar peserta didik dapat belajar dengan baik sehingga mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
            Serta diharapkan setelah mempelajari perkembangan media komunikasi ini peserta didik dapat mengetahui dan  memahami proses tercapainya media komunikasi yang ada sampai saat ini.

 Daftar Pustaka
Arsyad, Azhar. 2002. Media pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Darimi, ismail. 2017. Teknologi Informasi Dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan agama Islam Efektif. Banda Aceh. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/cyberspace/article/download/2030/pdf. Diakses pada 18 September 2018.
Liliweri, Alo. 1991. Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Muhson, Ali. 2010. Pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi informasi. Yogyakarta.https://www.researchgate.net/publication/296704617_Pengembangan_Media_Pembelajaran_Berbasis_Teknologi_Informasi. Diakses pada 18 September 2018.
Nurhayati, Masayu. 2017. Modul media Komunikasi. Palembang: Poltekkes palembang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENERAPAN METODE IRENE DONAT antri :bagian 2

materi panduan irene donat lengkap bagian 1