CONTOH KERANGKA ACUAN KERJA POLI GIGI PUSKESMAS

 

KERANGKA ACUAN KERJA POLI GIGI

PUSKESMAS SAKO

A.  Pendahuluan

            GBHN 1993 menekankan bahwa tujuan pembangunan nasional adalah untuk meningkatkan Kualiatas Sumber Daya Manusia. Dalam Undang-Undang Kesehatan No.  23  tahun  1992  disebutkan  penyelenggaraan  kesehatan  sekolah  dimaksudkan untuk  meningkatkan  kemampuan  hidup  sehat  bagi  peserta  didik  untuk memungkinkan daya manusia yang lebih berkualitas.

            Undang-undang  kesehatan  No.  23  tahun  1992  pasal  10  yang  mengatakan untuk  mewujudkan  derajat  kesehatan  yang  optimal  bagi  masyarakat, diselenggarakan upaya  kesehatan  dengan  pemeliharaan,  peningkatan  kesehatan (promotif), pencegahan penyakit  (preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan kesehatan  (rehabilitative  yang  dilaksanakan  secara  menyeluruh,  terpadu  dan berkesinambungan. (Depkes, 2000). Berbicara  masalah  kesehatan  gigi,  tingkat  kebersihan  mulut  mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjaga dan mempertahankan kesehatan gigi dan jaringan periodontal, sehingga peranan kebersihan gigi dan mulut dalam upaya peningkatan  derajat  kesehatan  yang  optimal  sangat  perluh  diperhatikan,  sebab penyakit  gigi  dan  mulut  merupakan  penyakit  dengan  prevalensi  terbesar  dari masalah-masalah kesehatan  nasional.  Saat  ini  untuk  menjaga kebersihan  mulut adalah dengan menyikat gigi yang baik dan benar (H.Tan 1993).

            Pendidikan kesehatan gigi merupakan metode untuk memotivasi pasien agar membersihkan  mulut  mereka  dengan  efektif.  Pendekatan  ini  sebaiknya  tidak dianggap sebagai instruksi dokter tetapi lebih merupakan dorongan atau ajakan agar pasien sadar akan pentingnya kebersihan mulut (Donna,2009).

B.  Latar Belakang

            Menurut  Hafizurrahman  (  2004  ),  kepuasan  pasien  dari  pengguna  jasa pelayanan kesehatan dapat dilihat dari lima dimensi, yaitu meliputi :

1.  Sarana Fisik

            Pasien akan menggunakan indra penglihatan untuk menilai pelayanan, seperti menilai gedung, peralatan, kebersihan. kerapian.

2.  Kehandalan

            Dimensi yang mengukur kehandalan pelayanan yang diberikan kepada pasien. Pertama,  kemampuan  dalam  memberikan  pelayanan  seperti  yang  dijanjikan. Kedua, seberapa jauh dan mampu memberikan pelayanan yang akurat.

 

 

3.  Ketanggapan

            Dimensi ketanggapan merupakan dimensi yang paling dinamik. Harapan pasien akan  kecepatan  pelayanan  hampir  dapat  dipastikan  akan  berubah  dengan kecenderungan naik dari waktu ke waktu.

4.  Jaminan / keyakinan

            Dimensi jaminan atau keyakinan merupakan dimensi yang berhubungan dengan kemampuan  pelayanan  dan  prilaku  dalam  menanamkan  rasa  percaya  dan keyakinan pada pasiennya. Keramahan atu kenikmatan berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan efektifitas klinik, tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan kebersediannya untuk kembali kefasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan berikutnya.

5.  Kepedulian

            Perlakuan  yang  bersifat  pribadi  pada  pengguna  jasa  layanan,  seperti kemampuan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pasien atau pengguna jasa layanan.

            Faktor utama yang mempengaruhi prilaku pengguna jasa pelayanan kesehatan adalah faktor budaya yang terdiri atas budaya khusus, kelas social, kelompok social, serta  keluarga.  Faktor  kedua  adalah  faktor  psikologis  yang  terdiri  atas  motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap. ( Hafizurrahman, 2004 ).

            Dalam memberikan  pelayanan diperlukan  tenaga kesehatan. Adapun tenaga kesehatan gigi dan mulut yang terdapat disuatu tim kesehatan yaitu dokter gigi dan perawat  gigi, dimana  masing-masing  mempunyai  peran dan  fungsi yang berbeda. Didalam tim kesehatan gigi dan mulut, dokter gigi bertindak sebagai pemimpin. Dokter gigi  adalah  tenaga kesehatan  akademik  professional  sesuai dengan  pendidikannya. Perawat  gigi  sesuai  dengan  pengetahuannya  dan  kemampuan  profesionalnya berfungsi  memberikan  pelayanan  asuhan  kesehatan  (perawatan)  gigi  dan  mulut kepada individu, keluarga dan masyarakat.

            Tindakan yang dilakukan oleh tenaga perawat gigi adalah dalam bentuk upaya promotif dan  preventif serta membantu upaya kuratif  dan rehabilitative. Didalam  tim kesehatan gigi, tenaga ini bertindak sebagai mitra dokter gigi. Sedangkan didalam tim keperawatan gigi, tenaga ini dapat berperan sebagai pemimpin tim. ( Syahlan, 1999 ).

Seperti  yang  dijelaskan  dalam  Peraturan  perundang-undangan  No.  32B Tahun 1996 tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, dan tenaga keteknisian medis. Jika diperhatikan, peraturan ini kurang rinci menyebutkan tenaga kesehatan yang ada. Seperti tenaga perawat gigi tidak jelas letaknya apakah pada kelompok tenaga keperawatan atau kelompok tenaga keterapian fisik. Disamping tu, peraturan ini tidak cukup prediktif untuk menampung tenaga kesehatan baru yang akan  berkembang  dimasa depan  seperti  ahli  asuransi  kesehatan,  ahli  perencanaan kesehatan, serta ahli kesehatan dan keselamatan kerja.( Wiku Sasmito, 2007 )

C.  Tujuan penulisan

1.  Tujuan Umum

            Untuk memberikan pelayanan   yang  optimal  pada  pasien  yang  berkunjung di poli gigi puskesmas Sumbang

2.  Tujuan Khusus

            Menurunkan prevalensi penyakit gigi dan mulut  yang banyak diderita masyarakat  (  karies  dan  penyakit  periodontal  )  dengan  upaya perlindungan  khusus  tanpa  mengabaikan  upaya  penyembuhan  dan pemulihan terutama pada kelompok yang renan terhadap karies.

D.  Kegiatan pokok

Kegiatan pelayanan kesehatan gigi di  puskesmas pada dasarnya dibagi tiga kegiatan, yaitu :

1.  Kegiatan Promotif

            Kegiatan  promotif  adalah  salah  satu  kegiatan  untuk  meningkatkan kemampuan pelihara diri masyarakat dibidang kesehatn gigi dalam rangka  tercapainya  perilaku  hidup  sehat,  misalnya  dengan  jalan memberikan penyuluhan kesehatan gigi.

2.  Kegiatan Preventif

            Kegiatan  preventif  yaitu  suatu  usaha  kegiatan  untuk  memberikan perlindungan khusus untuk memperkuat gigi dan jaringan penyangga.

Misalnya : - Menyikat Gigi

-  Pembersihan karang gigi

3.  Kegiatan Kuratif

            Kegiatan  kuratif  adalah  suatu  usaha  yang    dilakukan  untuk  dapat menyembuhkan orang sakit.

Misalnya : -  Penambalan

-  Pencabutan

E.  Cara melaksanakan Kegiatan

1.  Petugas poli  gigi memanggil pasien sesuai dengan urutan antrian pasien

2.  Mempersilahkan pasien untuk duduk pada dental unit

3.  Petugas  melakukan  Anamnesa  pada  pasien  untuk  mengetahui keluhan dan penyakit gigi pasien

4.  Menentukan tindakan sesuai indikasi yang telah di tentukan

5.  Memberi tindakan sesuai indikasi yang telah di tentukan

6.  Jika  diperlukan  untuk  pencegahan  infeksi  diberikan  antibiotic  dan analgesic

7.  Setelah itu pasien di persilahkan untuk pulang.

G. Sasaran

Semua pengunjung yang datang berobat di poli gigi.

H.  Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan

1.      Penanggung jawab ruangan poli gigi melakukan monitoroing kegiatan, ,elakukan evaluasi dari tinf]dak lanjut dari kegiatan tersebut.

2.      Hasil kegiatan dilaporkan kepada kepala puskesmas sako dan disampaikan pada rapat bulanan puskesmas.

 

I. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan

1.    Semua hasil kegiatan didokumentasikan oleh pemnanggung jawab ruangan poli gigi.

2.    Hasil ekgiatan dilaporkan ke DKK.

3.    Hasil evaluasi kegiatan ditindaklanjuti dan disampaikan oada rapat bulanan.

                                                                                                                                                                                                                                                          Mengetahui,                                                                  

Plt. Kepala Puskesmas Sako

 

 

 

                                                                                                         drg. Desty Hernita

Nip. 197112122006042011

I.  Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

 

1.  Semua hasil kegiatan didokumentasikan oleh penanggungjawab ruangan poli gigi

2.  Hasil kegiatan dilaporkan ke DKK.

3.  Hasil evaluasi kegiatan ditindak lanjuti dan disampaikan pada rapat bulanan

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENERAPAN METODE IRENE DONAT antri :bagian 2

materi panduan irene donat lengkap bagian 1