Pengenalan Plak Gigi Melalui Media Komik Pada Anak SD Negeri 142 Palembang

 

Pengenalan Plak Gigi Melalui Media Komik Pada Anak SD Negeri 142 Palembang

Antri Elisa1, Nadia Nurfadila2

Politeknik kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang

Jl. Jenderal Sudirman KM 3,5 Nomor 1365 Samping Masjid Ash-Shofa Komplek RS Moh. Hoesin Palembang Telp/Fax : (0711) 373104

Jurusan Keperawatan Gigi

Jl. Sukabangun 1 No.1159, Suka Bangun, Kec. SukaramiKota Palembang, Sumatera Selatan 30151

Email:antribengkulu19@gmail.com

 

Diterima:

Diterima dalam bentuk revisi: 6 Desember 2019

Disetujui:

18 Desember 2019

 

 


ABSTRAK

Knowledge about oral health in general and plaque in particular is very important to give to elementary students. Counseling  method is commonly  used to provide knowledge about dental plaque. Submission of counseling material to the target has to correspond to the method will be used,in addition,it is also influenced by the presence or absence of aids or means of supporting media for the delivery of the material. Comicis an unique and an interesting learning media. This study aims to provide  the introduction of dental plaque through comic media in SDN 142 Palembang grade V students inpreventing dental and oral diseases, the method used is quasi experimental with a pre and post test design approach, using a proportional stratified sampling technique. The population in this study amounted to 153 students while the sample was 40 students,the sample was divided into 2 groups of 20 people each, consisting of treatment and control groups. Data were analyzed by using Independent T-Test, the average result of children's knowledge before using comic media was 69.96 (69.95%) then after  using comic media was 83.80 (83.75%). T-Independent test results obtained p = 0.00 (p <0.05).It showed an increase in knowledge of elementary school 142 Palembang students grade V after being counseled by comic. Based on the research conducted, it can be concluded that counseling by comic media can enhance children's cognition.

Keywords: plaque, comic, Knowledge

ABSTRAK

Pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada umumnya dan plak pada khususnya sangat penting untuk diberikan kepada anak-anak sekolah dasar. Penyuluhan adalah cara yang sering digunakan untuk memberikan pengetahuan mengenai plak gigi. Penyampaian materi penyuluhan kepada sasaran selain harus sesuai dengan metode yang akan digunakan juga dipengaruhi oleh ada tidaknya alat bantu atau sarana media pendukung untuk penyampaian materi tersebut. Komik merupakan sebuah media pembelajaran yang unik dan menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengenalan plak gigi melalui media komik pada anak SDN 142 Palembang kelas V tentang pencegahan penyakit gigi dan mulut, metode yang digunakan quasi experimental dengan pendekatan pre dan post test design, menggunakan teknik proppartional stratified sampling. Populasi dalam penelitian ini  berjumlah 153 orang sedangkan sampel 40 orang, sampel dibagi 2 kelompok masing-masing 20 orang, terdiri dari kelompok perlakuan dan kontrol. Data dianalisis menggunakan Uji-T Independent, hasil rata-rata pengetahuan anak sebelum menggunakan media komik 69,96  (69,95%) dan menggunakan media komik adalah 83,80 (83,75%). Uji T-Independent diperoleh hasil p=0,00 (p<0,05) menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan anak SDN 142 Palembang kelas V sesudah diberi penyuluhan dengan media komik. Berdasarkan Penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa penyuluhan dengan media komik dapat meningkatkan pengetahuan anak.

 

Kata kunci: Plak, Komik, Pengetahuan

 


Pendahuluan


Penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat adalah faktor perilaku atau sikap masyarakat mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Hal tersebut dilandasi oleh kurangnya pengetahuan akan pemeliharaan kesehatan gigi  mulut, ketika seseorang berada pada tingkatan pengetahuan yang tinggi maka perhatian akan kesehatan gigi dan mulut juga tinggi (Rahim, 2017). Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada anak kelompok sekolah perlu mendapat perhatian khusus, karena  pada usia ini anak sedang mengalami proses tumbuh kembang. Keadaan gigi sebelumnya akan berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa nanti (Prasko, 2016).

Menurut World Health Oganisation (WHO) tahun 2012 diperkirakan bahwa 90% dari anak sekolah di dunia dan sebagian besar orang dewasa pernah menderita karies gigi (Rahim, 2017). Kesehatan gigi dan mulut Riskesdas 2018 mencatat proporsi masalah gigi dan mulut sebesar 57,6% dan yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi sebesar 10,2%. Adapun proporsi perilaku menyikat gigi dengan benar sebesar 2,8% (Depkes RI, 2018). Provinsi Sumatra Selatan memiliki proporsi perilaku menyikat gigi setiap hari pada penduduk umur ≥ 3 tahun 94.7% (Riskesdas, 2018).

Pendidikan kesehatan gigi (PKG) adalah suatu proses belajar yang ditujukan kepada individu atau kelompok masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. (Nurfalah, 2014). Penyampaian materi penyuluhan kepada sasaran selain harus sesuai dengan metode yang akan digunakan juga dipengaruhi olehada tidaknya alat bantu atau sarana media pendukung untuk penyampaian. Simulasi dan metode yang lainnya merupakan salah satu cara menyajikan informasi dengan cara mempertunjukkan secara langsung objeknya atau menunjukkan suatu proses atau prosedur. Penyajian ini disertai penggunaan alat peraga dan media sebagai alat bantu penyampaian materi (Prasko, 2016).

Pada penelitian ini peneliti akan melakukan pengenalan plak gigi menggunakan media komik pada program kesehatan.Komik merupakan sebuah media pembelajaran yang unik dan menarik. Komik juga bersifat sederhana, jelas, dan mudah dipahami Komik bisa berbentuk buku, lembaran cerita bergambar, cerita dalam surat kabar dan majalah, atau dalam bentuk film kartun (Prasetyono, 2015). Adapun kelebihan dalam komik yaitu dapat memotivasi siswa selama proses belajar mengajar, komik terdiri dari gambar-gambar yang merupakan media yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, komik bersifat permanen, komik dapat membangkitkan minat membaca dan mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya mereka yang tidak suka membaca, komik adalah bagian dan budaya popular (Wurianto dalam Ambaryani, 2017).

Dilihat dari segi usia retan anak yang terkena penyakit gigi dan mulut, maka media komik ini ditunjukan pada golongan yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut anak sekolah dasar, dikarenakan anak usia 6-14 tahun merupakan usia transisi atau pergantian gigi susu dengan gigi permanen (gigi campuran). Salah satu media penyuluhan yang dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa adalah berbentuk gambar, salah satunya adalah komik.Komik memiliki peranan yang positif yaitu mengembangkan kebiasaan membaca.Metode penyuluhan dengan membaca komik dapat diberikan pada anak berusia 9-10 tahun, karena umumnya sudah lancar membaca dan dapat memahami maksud dari bacaannya (Setyawati, dkk, 2019).

 

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksprimen dengan menggunakan Pre tes dan Post tes.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 142 Kota Palembang

Waktu : Penelitian dilkukan pada bulan september 2019

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri 142 Kota Palembang

Sample anak kelas V A dan VB berjumlah 40 anak. Sampel di ambil dengan menggunakan teknik proppartional stratified sampling.

Adapun besar sampel keseluruhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 siswa.Dimana 40 siswa tersebut dibagi dalam 2 kelompok uji, yang masing-masing kelompok uji terdiri dari 20 siswa.

Kriteria sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1.Siswa-siswi SD Negeri 142 Kota Palembang kelas VA dan VB

2. Tidak Dalam keadaan sakit

3. Responden yang kooperatif

D. Tahapan Penelitian

1. Persiapan Penelitian

a. Peneliti datang ke sekolah melapor minta izin kepada kepala sekolah dan guru SD Negeri 142 Kota Palembang.

b. Peneliti Menyiapkan alat  dan bahan.

c. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan responden.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Sebelum melakukan penyuluhan dengan media komik, peneliti memberikan daftar pertanyaan kepada siswa-siswi kelas VA dan VB sebanyak 40 siswa untuk mengetahui pengetahuan anak tentang plak gigi.

b. Peneliti melakukan pembagian kelompok dimana terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok 1 dan kelompok 2 yang masing-masing kelompok berjumlah 20 orang.

c. Peneliti memberikan Komik tentang Plak pada kelompok 1 dan kelompok 2 penyuluhan dengan metode ceramah sebagai kelompok Kontrol.

d. Peneliti memberikan kembali daftar pertanyaan untuk mengukur pengetahuan anak tentang plak setelah diberikan penyuluhan dengan menggunakan media komik dan ceramah.

E. Analisis Data

Pada penelitian ini  analisa data yang digunakan adalah:

1. Analisis  univariate yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umunya analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel.

2. Analisis bevariate yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi.Dalam analisis ini dapat dilakukan pengujian statistik, misalnya dengan Uji-T Independent.

Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada anak kelas V A dan V B di SD Negeri 142 Palembang, menunjukan hasil sebagai berikut :

 

Tabel 4.1: Distribusi Frekuensi Pengetahuan Anak Tentang Plak Sebelum dan Sesudah Diberi Komik Pada Anak Kelas V A dan V B SD Negeri 142 Palembang.

No

Variabel

N

Jumlah Nilai

 Rata-Rata Nilai

%      

Nilai p*)

1.

Nilai Pengetahuan anak Sebelum diberi Penyuluhan dengan Media Komik

20

1.399

69,96

69,95%

 

 

 

0,000

2.

NilaiPengetahuan anak Sesudah Diberi Penyuluhan dengan Media Komik

20

1.675

83,80

83,75%

 

Sumber : Data Primer 2019

Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata nilai pengetahuan anak sesudah diberikan penyuluhan dengan media komik lebih tinggi, dibandingkan sebelum diberikan penyuluhan dengan media komik (p<0,05). Karena penyuluhan menggunakan media komik memiliki kelebihan dengan gambar yang berwarna, memiliki daya tarik tersendiri bagi anak sehingga anak menjadi senang membaca.

No

Variabel

N

Jumlah Nilai

 Rata-Rata Nilai

%

Nilai p*)

1.

Nilai Pengetahuan anak Sebelum Diberi Penyuluhan dengan Metode Ceramah

20

1.333

66,69

66,65%

 

 

 

 

0,001

2.

Nilai Pengetahuan anak Sesudah Diberi Penyuluhan dengan Metode Ceramah

20

1.486

74,31

74,3%

Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi Pengetahuan Anak Tentang Plak Sebelum dan Sesudah Diberi Metode Ceramah Pada Anak Kelas V A Dan V B SD Negeri 142 Palembang.

Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata nilai pengetahuan anak sesudah diberikan penyuluhan dengan metode ceramah lebih tinggi, dibandingkan sebelum diberikan penyuluhan dengan metode ceramah (p<0,05). Peningkatan pengetahuan ini disebabkan karena intervensi yang diberikan kepada anak sehingga dapat membantu anak meningkatkan pengetahuan tentang Plak.Dari hasil pre-test dan post-test dapat dikatakan bahwa pengetahuan anak setelah diberikan penyuluhan dengan metode ceramah mengalami peningkatan.

Tabel 4.3: Distribusi Selisih Rata- Rata Pengetahuan Anak Tentang Plak Sebelum dan Sesudah Diberi Media Komik dan Penyuluhan dengan Metode Ceramah Pada Anak Kelas V A dan V B SD Negeri 142 Palembang.

Metode Penyuluhan

N

Perbandingan rata-rata selisih nilai Pengetahuan Anak (mean)

Mean Difference

Nilai p*)

Media Komik

20

13,33

6,22

 

0,029

 

Ceramah

20

7,62

                        Tabel 4.3 menunjukkan bahwa selisih rata-rata nilai pengetahuan anak sebelum dan sesudah penyuluhan menggunakan media komik dan metode ceramah 6,22, Melalui uji-T didapatkan P-value =0,029 berarti bahwa pada p<0,05  terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua metode tersebut dalam meningkatkan pengetahuan anak. Hal ini dikarenakan media komik merupakan media cetak yang sangat fleksibel penggunannya karena media cetak dapat dimanfaatkan dimana saja, kapan saja, tanpa memerlukan peralatan khusus. Selain itu, komik tidak hanya memberikan informasi tetapi juga mampu memberikan hiburan bagi pembacanya sehingga membangkitkan minat membaca dan mengarahkan anak untuk disiplin membaca khususnya bagi mereka yang tidak suka membaca, dibandingkan dengan penyuluhan dengan metode ceramah yang proses pelajaran ada dalam otoritas penyuluh dan sulit bagi anak yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat yang baik.

 

B. Pembahasan

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata pengetahuan anak tentang plak gigi sebelum menggunakan media komik 66,69 dan rata-rata setelah menggunakan media komik 74,31. Ternyata ada peningkatan pengetahuan anak sekolah dasar setelah menggunakan media komik. Hal ini didukung dengan penelitian  Dhea, dkk, 2018, yang menyatakan bahwa ada peningkatan pengetahuan yang bermakna setelah penyuluhan dengan media komik. Hal ini didukung juga dengan penelitian Hadi (2012) dalam Mariyaningsih (2018), tentang pengaruh penyuluhan kesehatan dengan media komik pada siswa, hasilnya menyatakan bahwa media komik dapat meningkatkan tingkat kognitif siswa. Setelah pengetahuan meningkat tentang sesuatu hal yang bermanfaat terhadap dirinya menyebabkan seseorang mempunyai sikap yang positif dan akan menimbulkan minat untuk bertindak.

Hal tersebut disebabkan karena  metode penyuluhan dengan media komik memiliki kelebihan yang menarik perhatian anak dalam mengatasi keterbatasan pengalaman dimiliki anak secara langsung. Pesan atau materi ajar yang hendak disampaikan direkayasa sehingga dapat dirancang dalam bentuk komik pembelajaran. Pembelajaran melalui media komik berperan besar dalam menyajikan konsep-konsep abstrak tersebut ke  contoh yang konkrit di kehidupan sehari-hari.

Komik merupakan alat bantu lihat (visual aids) yang dapat digunakan dalam proses pendidikan. Visual aids menstimulus indera penglihatan pada waktu terjadinya proses-proses pendidikan.Hal ini didukung oleh Budiarti, 2016 media komik tidak membutuhkan banyak alat dan sarana khusus untuk penggunaannya dan menggunakan visual saja.Penggunaan media komik dalam pembelajaran dapat membantu anak sekolah dasar dan memotivasi belajar mereka untuk lebih semangat dalam belajar.Hal ini sesuai dengan kondisi yang terjadi saat penelitian, pada kelompok intervensi yang diberikan komik, anak sekolah dasar nampak lebih antusias dan tertarik untuk menerima media komik tersebut.

Berdasarkan piramida belajar Edgar Dale, Terbukti bahwa media pembelajaran akan lebih efektif jika media yang digunakan dapat membuat siswa membaca, mendengarkan, dan melihat objek dari media tersebut. Hal ini didukung pendapat Notoatmodjo dalam Dhea, dkk (2018) yang menyatakan bahwa menurut berbagai penelitian para ahli, indera yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke otak adalah mata. Pengetahuan manusia yang diperoleh melalui mata kurang lebih mencapai 75-87% sedangkan 13-25% lainnya diperoleh melalui indera lain. Dengan demikian materi plak seimbang yang disampaikan melalui komik dapat diterima dengan lebih baik dan mudah oleh subyek. Dalam penelitian ini peningkatan pengetahuan anak lebih efektif dengan media komik dari pada metode ceramah karena penyuluhan yang diberikan dengan media komik dibantu juga oleh penyuluh, seperti: anak bisa bertanya kepada penyuluh jika anak kurang memahami  kalimat di dalam komik tersebut.

Penyuluhan menggunakan metode ceramah juga mampu dapat meningkatkan pengetahuan anak sekolah dasar karena intervensi yang diberikan kepada anak sekolah dasar sehingga dapat membantu anak sekolah dasar  meningkatkan pengetahuan tentang plak gigi. Hal ini didukung oleh penelitian Lubis, dkk, (2013) yang menyatakan bahwa hasil penelitiannya juga menunjukkan peningkatan nilai rata-rata pengetahuan anak setelah diberikan penyuluhan dengan metode ceramah. Akan tetapi banyak faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan memberikan penyuluhan dengan metode ceramah,seperti fakor lingkungan, kesiapan pemateri, dan daya tangkap sasaran.

Dari hasil menggunakan uji-T berpasangan menunjukkan adanya peningkatan secara bermakna pengetahuan anak tentang plak gigi menggunakan media komik (nilai p= 0,000) yang berarti Ho ditolak.

Pada Uji-T Independent dengan membandingkan rata-rata peningkatan tingkat pengetahuan anak antara media komik dan metode ceramah didapatkan hasil media komik lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan anak daripada metode ceramah, dengan nilai p<0,05. Perbedaan rata-rata peningkatan pengetahuan tersebut akibat metode ceramah yang cenderung monoton sehingga anak cepat merasa bosan.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengenalan Plak Gigi Melalui Media Komik Pada Anak kelas VA dan VBSD Negeri 142 Palembangdapat ditarik simpulan sebagai berikut:

Terjadi peningkatan pengetahuan Anak kelas VA dan VB dalam memahami pengenalan plak gigi dengan metode ceramah di SD Negeri 142 Palembang.Rata - rata nilai pengetahuan anak tentang plak gigi sebelum dilakukan penyuluhan dengan media komik dan metode ceramah yaitu 69,96 dan 66,69 , sesudah sebesar 83,80 dan 74,31.

Dari hasil menggunakan uji-T berpasangan menunjukkan adanya peningkatan secara bermakna pengetahuan anak tentang plak gigi menggunakan media komik (nilai p= 0,000) yang berarti Ho ditolak.

Pada Uji-T Independent dengan membandingkan rata-rata peningkatan tingkat pengetahuan anak antara media komik dan metode ceramah didapatkan hasil media komik lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan anak daripada metode ceramah, dengan nilai p<0,05. Perbedaan rata-rata peningkatan pengetahuan tersebut akibat metode ceramah yang cenderung monoton sehingga anak cepat merasa bosan.

 

Saran

Berdasarkan simpulan di atas maka peneliti dapat memberikan saran untuk meningkatkan pengetahuan siswa kelas VA dan VB SD Negeri 142 Palembang tentang plak gigi sebagai berikut:

1.    Perlu diadakannya program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) yang bekerjasama dengan Puskesmas dan tenaga kesehatan gigi dan mulut untuk menambah pengetahuan serta keterampilan agar siswa  mampu memelihara  kesehatan gigi dan mulutnya.

2.    Instansi kesehatan diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan gigi dan mulut di lingkungan sekolah

3.    Perlu diadakanya penelitian lanjutan mengenai penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di Sekolah Dasar Negeri 142 Palembang.

Daftar Pustaka

 

1.  Ambaryani., Airlanda, Gl S. 2017. Pengembangan media komik untuk efektifitas dan meningkatkan hasil belajar kognitif materi perubahan lingkungan fisik. Jurnal Pendidikan Surya Edukasi; 3(1).

2.  Andriany, P., Novita, C, F., & Aqmaliya, S. 2016. Perbandingan efektifitas media penyuluhan poster dan kartun animasi terhadap pengetahuan kesehatan gigi dan mulut. J Syiah Kuala Dent Soc; 1(1): 65 – 72.

3.  Budiarti, W, N., Haryanto. 2016. Pengembangan media komik untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas iv. Jurnal Prima Edukasia;  4(2): 233-242.

4.  Budiharto. 2009. Pengantar Ilmu Perilaku kesehatan dan Pendidikan Kesehata Gigi. Jakarta: EGC.

5. Dental, D. 2009. Pentingnya Kebersihan Mulut. (online),Tersedia: (http://dentiadental.com/pentingnya kebersihan-mulut/).

6.  Dental, P. 2019. GC Tri Plaque ID Gel Disclosing Solution. (online), Tersedia:(https://www.pattersondental.com/Supplies/ItemDetail/072071009) .

 

7.  Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

8.  Dhea, A., Kuswari, M., & Murry.  2018. Pengaruh pemberian media komik gizi seimbang terhadap perubahan pengetahuan dan sikap pada remaja di smpn 16 jakarta.

9. Hariani, N. 2017. Penyuluhan kesehatan reproduksi. Tersedia dari :(http://smpit-alhidayah sumenep.sch.id/2017/12/13/penyuluhan-kesehatan-reproduksi/)

10. Hastuti, S., Andriyani, A. 2010. Perbedaan pengaruh pendidikan kesehatan gigi dalam meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi pada anak di SD negeri 2 Sami Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali. Gaster; 7(2) : 624-632.

11. Lubis, Z, S, A., Lubis, N, L., & Syahrial, E. 2013. Pengaruh penyuluhan dengan metode ceramah dan diskusi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap anak tentang PHBS di Sekolah Dasar Negeri 065014 Kelurahan Namogajah Kecamatan Medan Tuntungan.

12. Mariyaningsih, D. 2018. Pengaruh pendidikan kesehatan dengan media komik terhadap pengetahuan dan sikap siswi tentang tablet tambah darah dan anemia di SMP Negeri 2 Sragen. Surakarta. [skripsi]. Surakarta: Universitas  Muhammadiyah. Tersedia dari  :https://docplayer.info/150410957-Pengaruh-pendidikan-kesehatan-dengan-media-komik-terhadap-pengetahuan-dan-sikap-siswi-tentang-tablet-tambah-darah-dan-anemia-di-smp-negeri-2-sragen.html .

13. Maryam S. 2014. Promosi kesehatan.. Jurnal e-Gigi (eG); 4(2).

14. Maulana, H, D, J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.

15. Mediawati, E. 2011. Pembelajaran akuntansi keuangan  melalui media komik untuk meningkatkan prestasi mahasiswa. Jurnal Penelitian Pendidikan. 12(1).

16. Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

17. Notoatmodjo, S. 2010. Kesehatan teori dan aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta. Jurnal e-Gigi (eG); 4(2).

18. Notoatmodjo, S. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

19. Nurfalah, A., Y., & Aspriyanto, D. 2014. Efektivitas metode peragaan dan metode video terhadap pengetahuan penyikatan gigi pada anak usia 9-12 tahun di SDN Keraton 7 Martapura. Jurnal Kedokteran Gigi ; 2(2)

20. Prasetyono, A E., Tantowi, A., & Sri, E, Y. 2015. Pengaruh penggunaan media komik terhadap peningkatan hasil belajar sejarah. PESAGI; 3(6).

21. Prasko., Sutomo, B., & Santoso, B..  2016. Penyuluhan metode audio visual dan demonstrasi terhadap pengetahuan menyikat gigi pada anak sekolah dasar. Jurnal Kesehatan Gigi; 03 (2).

22. Pritandhari, M. 2016. Penerapan komik strip sebagai media pembelajaran mata kuliah manajemen keuangan mahasiswa universitas muhammadiyah metro. Lampung. Jurnal Promosi ; 4(2): 1-7.

23. Putri, Megananda Hiranya, dkk. 2010. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC.

24. Rahmawati, Ida Yeni. 2018. Komik Sebagai Inovasi Dalam Pengenalan Keterampilan Menulis Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Paud). Ponorogo(online), Tersedia :https://www.ejurnal.unisri.ac.id/index.php/jpaud/article/viewFile/1970/1733 diakses pada 14 Maret 2019.

25. Setyawati, N, S. 2019. Pengaruh media komik terhadap tingkat pengetahuan menyikat gigi pada anak sekolah dasar. Yogyakarta. .[skripsi]. Yogyakarta: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta  Tersedia dari  :http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/868/11/text.pdf.

26. Soedarso, N. 2015. Komik: karya sastra bergambar. HUMANIORA; 6(4) :496-506 .

27. Waluyanto, H, D. 2005. Komik sebagai media komunikasi visual pembelajaran. . NIRMANA .7(1): 45-55.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

materi panduan irene donat lengkap bagian 1

PENERAPAN METODE IRENE DONAT antri :bagian 2